Senin, 29 November 2010

RAHASIA HABBATUSSAUDA SUNNAH, Dalam Formulasi Herbal


Penulis
:
Nurkosim
Cetakan I
:
Mei 2009
ISBN
:
979-3782-51-5
Ukuran
:
15X 21 cm
Halaman
:
IV+ 68 ( 72 Halaman)
Kertas
:
Isi HVS 70 gr, Cover AC 210 gr
Warna
:
Isi FC, Cover FC



Pengertian Habbatussauda Sunnah

Habbatussauda Sunnah (HSN) merupakan pengertian dan pemahaman habbatussauda secara menyeluruh, berdasarkan sunnatullah (hukum-hukum Allah) yang universal, fitrah tidak berubah sepanjang masa. Sunnatullah mencakup hukum-hukum Allah yang berbentuk ayat-ayat Al-Quran dan hadits sahih (secara syar’i), dan hukum-hukum Allah yang terdapat dalam ciptaanNya seperti hukum-hukum fisika, kimia dan biologi.

Sumber dalil Habbatussauda Sunnah

1. Al-Quran: An-Nur: 35, Al-Insan: 17, Ar-Rahman: 68, Mariam: 25, Al-Waqi’ah: 29, An-Nahl:68-69
2. Hadits Sahih tentang habbatussauda yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari sahabat Abu Hurairah: Rasulullah saw telah bersabda: “Hendaklah kalian mengonsumsi jintan hituam karena jintan hitam mengandung obat untuk segala jenis penyakit, kecuali kematian”
3. Hadits sahih riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Asma binti Umaish bahwa Rasulullah pernah bersabda: “Kalaulah ada obat yang bisa menyembuhkan seseorang dari kematian, obat itu pasti sanna.” Imam Ahmad, Al-Hakim dan Imam Tabrani dari Ummu Salamah pun meriwayatkan hadits tentang sanna. Imam Ibnu Majah juga meriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Umu Hiram- yang pernah salat bersama Rasulullah saw.- bahwa Rasulullah saw. Bersabda:” Hendaknya kalian menggunakan sanna dan sunuut karena keduanya obat semua penyakit kecuali kematian.” Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan An-Nasai dari sahabat Annas. Para ahli hadits dan tabiin menafsirkan sunuut ini berupa: Madu, Minyak samin, Biji-bijian yang menyerupai jintan hitam, Jintan manis, Rzyanj, Syabt, Kurma dan Madu yang dicampur Samin.
4. Fakta fenomena alam, khususnya mengenai tumbuh-tumbuhan obat (Herbal). Ternyata setiap tumbuhan umumnya, berkhasiat banyak, dapat mengobati beberapa penyakit, tetapi setiap tumbuhan juga memiliki khasiat terkuat yang menonjol untuk mengobati penyakit tertentu.

Formulasi Habbatussauda Sunnah untuk penyembuhan penyakit

Dalam buku ini penulis menawarkan penggabungan habbatussauda dengan herbal lain yang memiliki efek farmakologi yang saling menguatkan, bergantung pada jenis penyakitnya. Artinya menyertakan Habbatussauda dalam formulasi herbal yang berbeda, sesuai dengan penyakit dan tipe orangnya. Beberapa tumbuhan herbal yang dapat dipadukan dalam Formulasi Habbatussauda diantaranya Pegagan (Centella Asiatica), Sambiloto (Androgrphis Panicullata), Temu Putih (Curcuma Zedoarieae), dan Temu lawak (Curcuma Xanthorizae),
Dalam buku ini pula penulis menyebutkan beberapa formula untuk penyembuhan penyakit seperti : Asam Urat dan Rheumatik, Maag dan Gangguan Pencernaan, Stroke, Darah Tinggi, Gangguan Jantung, Darah Rendah, Keputihan, Haid tidak lancar, Kanker Cervic, Impotensi dan Badan Lemah. Melangsingkan tubuh dan anti kolesterol, Meningkatkan berat bdan, Meningkatkan daya ingat dan menghambat kepikunan, Gangguan Ginjal, Penyakit Mata, Asma, Bronkhitis, TBS, Sakit gigi dan kepala, Tifus, Wasir, Diabetes, Kanker Paru, Kanker Hati, Kanker Payudara, Kanker Rahim, Kanker Prostat, Kanker Darah, Kanker Tulang, Kanker Otak dan Gangguan Mental.

Untuk memperdalam penggunaan formulasi habbatussauda dalam buku ini, pembaca dapat menghubungi penulis di 081379487799 atau 022 70389919. Selamat Membaca dan Semoga Buku ini dapat memberikan informasi bagi kesembuhan penyakit Anda.


Kamis, 18 November 2010

KOMUNIKASI EFEKTIF


22 PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK

Penulis:
Ike Junita Ekomadyo, S.Sos, M.Si


Setiap orang tua, terutama ibu-ibu, pasti merasa bahagia bila melihat anak-anaknya senang dan bersemangat dalam belajar, apalagi jika diikuti oleh prestasi yang membanggakan. Untuk bisa seperti itu, dituntut peran orang tua untuk meluangkan waktunya mendampingi anak belajar. Tetapi terkadang atau kebanyakan bukannya anak bertambah senang dan bersemangat dalam belajar. Yang terjadi justru anak menjadi stress karena kesal. Mengapa?

Penyebabnya adalah tidak terbangun komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anak. Seringkali terjadi perbedaan persepsi antara orang tua dan anak. Misalnya orang tua memandang PR anaknya itu mudah sehingga menuntut anak untuk tidak terlalu banyak bertanya kepadanya. Atau orang tua merasa telah mencukup memberikan buku-buku referensi, sehingga anak nggak usah nanya, tinggal baca buku referensi. Tetapi anak memandang lain atau ada keinginan lain. Mungkin saja PR itu mudah, tetapi dia hanya ingin dekat sama ibu atau bapaknya yang seharian sibuk. Atau anak pada siang harinya mengalami satu kejadian yang membuat dia malas melakukan sesuatu.

Anak dengan dunia khas kekanak-kanakannya sering mempersepsi sesuatu dengan sederhana, tetapi sering menjadi sangat rumit di mata orang tua. Dan karena tidak bisa (atau tidak mau) memahami anak, orang tua sering tanpa sadar memaksakan persepsinya kepada sang anak. Untuk bisa menjembatani dua persepsi yang berbeda antara orang tua dan anak, tentu orang tua yang harus belajar membangun komunikasi yang efektif dengan cara memahami anak sesuai dengan keunikan dan potensi yang dimilikinya, mengetahui minat dan motivasinya, serta dapat menciptakan keamanan dan kebebasan psikologis pada anak. Upaya untuk MEMBANGUN KEMAMPUAN KOMUNIKASI EFEKTIF itu terurai dengan lengkap dalam buku 22 PRINSIN KOMUNKASI EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK ini.

Buku ini akan menjelaskan bagaimana cara memahami jiwa anak serta 22 Prinsip Komunikasi Efektif. Pada etiap prinsip diberikan contoh 2-3 contoh permainan. Seorang Bapak yang pulang bekerja kelelahan disambut oleh ketegangan sang istri yang sulit meminta anak pertamanya yang baru masuk TK mengerjakan PRnya. Namun dengan menerapkan salah satu prinsip dari buku ini, dalam waktu kurang dari 10 menit, si anak bisa menyelesaikan PR menggambarnya. Bahkan anaknya tersebut dapat tersenyum bangga karena telah bisa mengalahkan Bapaknya dalam lomba mewarnai gambar PRnya.

Buku ini sekarang agak susah didapatkan di Toko Buku. Karena itu untuk memastikan Anda mendapatkan bukunya, sebaiknya kontak ke Simbiosa Rekatama Media 022 5208370, email: siramedia@yahoo.com atau SMS ke 0888 207 7003

Minggu, 07 November 2010

KATAKAN TIDAK PADA NARKOBA



Penulis
Pengantar
:
:
Yusuf Apandi
Dede Yusuf (Ketua Umum BNP Jabar)
Cetakan I
:
Maret 2010
ISBN
:
978-979-7973-58-4
Ukuran
:
15 x 21 cm
Halaman
:
204 halaman
Kertas
:
Isi  HVS 70 gr, Cover AC 210 gr
Warna
:
Isi BW, Cover FC

Berdasarkan penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN), saat ini ada sekitar 3,2 juta orang penduduk Indonesia menjadi korban Narkoba (Narkotika dan obat-obat berbahaya), sebagian besar mereka berumur 15 hingga 35 tahun. Dari jumlah tersebut, menurut data Badan Kesehatan Dunia, World Health Organizatioan (WHO), para pengguna narkoba telah mengubah kehidupan berbagai lapisan masyarakat, seperti kehidupan rumah tangga, artis, dan atlet nasional. Korban (pengguna) yang selama ini terbatas di perkotaan dengan sasaran keluarga mampu, kini telah meluas sampai ke pedesaan dan daerah-daerah terpencil sekalipun, bahkan keluarga tidak mampu.
Kini, Indonesia bukan lagi tempat transit bagi pengedar barang haram tersebut, melainkan sudah menjadi produsen (tempat memproduksi) terbesar bagi produk ekstasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya beberapa pabrik pembuat ekstasi oleh petugas (kepolisian) di beberapa kota besar di Indonesia.
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan fenomena gunung es, hanya tampak permukaannya saja, sedangkan di dalamnya sulit diprediksi. Sudah banyak korban yang kebanyakan adalah generasi muda akibat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Bukan saja dari golongan masyarakat kelas atas yang tinggal di perkotaan, melainkan sudah sampai ke pelosok daerah di Indonesaia. Inilah barangkali yang perlu kita waspadai.
Hal seperti itulah yang mendasari penulis, Sdr. Yusuf Apandi, untuk menulis buku ini. Beliau merasa prihatin dan sakit bila menyaksikan generasi bangsa yang produktif (usia muda) sudah terjerat pergaulan bebas, narkoba dan budaya hedonisme. Diharapkan buku ini dapat dijadikan pedoman bagi kita dalam mengampanyekan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Buku ini mengupas secara lengkap:
  1. Pengertian Narkoba
  2. Kondisi Narkoba di Indonesia
  3. Kebijakan Pemerintah berkenaan dengan pemberantasan peredaran narkoba
  4. Penyalahgunaan dan peredaran narkoba di kalangan remaja
  5. Bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja
  6. Pencegahan penyalahgunaan narkoba
  7. Kampanye penanggulangan penyalahgunaan narkoba
  8. Pandangan/Cara Islam menanggulangi penyalahgunaan narkoba
  9. Kesaksian para mantan pemakai narkoba
Buku ini cocok dibaca oleh semua pihak yang peduli akan perlunya penanggulangan penyalahgunaan narkoba, khususnya bagi para remaja, para orang tua, dan para pendidik serta lembaga yang concern terhadap anak muda. Selamat Membaca!

Selasa, 02 November 2010

AGAR HIDUP LEBIH HIDUP, Kiat Meraih Hidup Bahagia dan Bermakna



Penulis
:
Mohammad Zaka Al Farisi
Cetakan I
:
Juli 2008
ISBN
:
979-3782-43-9
Ukuran
:
15 x 21 cm
Halaman
:
VI + 204 (210 halaman)
Kertas
:
Isi HVS 70gr, Cover AC 210 gr
Warna
:
Isi BW, Cover FC

Buku ini berkenaan dengan masalah pengembangan diri berdasarkan Al-Quran dan hadits Nabi Saw untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada setiap bahasan disertai kata-kata berhikmah yang dinukil dari Al-Quran, Hadits dan peribahasa. Ditulis dengan populer dan kalimat yang ringkas sehingga memudahkan pembaca untuk mencernanya. Terhimpun 41 Taushiah yang sarat makna. Menyegarkan kembali kualitas Keimanan setiap yang membacanya.
Berikut salah satu ringkasan tulisan yang ada pada buku tersebut:

DUA SISI MATA UANG: IMAN DAN AMAL

Iman merupakan persoalan utama dan terutama. Dalam sebuah pohon, iman adalah akar. Akar menentukan kualitas sebuah pohon. Pohon yang tinggi menjulang, berbuah lebat, bisa dipastikan memiliki akar yang kuat. Begitu pun iman. Iman yang mengakar kuat akan menjadikan pohon Islam tumbuh kokoh menjulang. Buahnya adalah amal saleh yang lebat, yang tak saja dinimati oleh yang bersangkutan, tetapi juga oleh banyak orang.

Dua Unsur Utama dalam Keimanan.

Pertama, yang paling inti adalah pembenaran dalam hati. Tanpa pembenaran, iman menjadi semu alias palsu. Inilah kemudian yang dikenal dengan sebutan munafik. Orang munafik sesungguhnya tidak beriman sebab hatinya tidak membenarkan. Munafik adalah orang kafir yang bermental pengecut. Tidak berani untuk kekafiran. Karena itu, ia berpuran-pura masuk Islam.
Kedua, Iman diwujudkan dalam tindakan. Ada pengakuan secara lisan, dan tak kalah pentingnya, bukti nyata dalam amal perbuatan. Amal yang lahir atas dasar Iman disebut Amal Saleh. Amal Saleh tidak hanya terkait dengan persoalan ibadah mahdhah, semisal salat, tetapi juga terkait dengan persoalan ibadah ghair mahdhah, semisal mencari nafkah.
Enam Kelompok Manusia
Terkait dengan masalah keimanan, Al-Ghazali dalam buku Kimia Kebahagiaan, menyebutkan enam kelompok manusia.

Pertama, orang yang gagal menemukan Allah lewat pengamatan inderawi. Mereka berkesimpulan Tuhan itu tidak ada.

Kedua, orang yang mengingkari kehidupan akhirat. Mereka tidak percaya kalau manusia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Ketiga, orang yang percaya kepada Allah. Mereka juga percaya akan adanya kehidupan akhirat.

Keempat, orang kafir yang menolak syariat. Menurut mereka syariat menyuruh menahan nafsu dan amarah. Padahal syariat hanya menempatkannya dalam batas-batas yang wajar.

Kelima, orang yang menonjol-nonjolkan kemurahan Allah tetapi mengabaikan keadilan Allah. Mereka berfikir boleh berbuat sesuka hati karena Allah Maha Pemaaf. Padahal Allah memang Maha Pemaaf, tetapi Dia bisa menimpakan siksa kepada orang-orang durhaka.

Keenam, orang yang mengaku telah mencapai tingkat kesucian tertentu. Menganggap dosa apa pun tidak akan berpengaruh lagi. Padahal para nabi saja mengakui dan meratapi dosa-dosa mereka.
Iman dan amal berjalin berkelindan. Keduanya tak terpisahkan. Ibarat dua sisi dari satu mata uang . Pada satu pihak, Iman melahirkan Amal Saleh. Pada pihak lain, amal saleh juga memperkokoh keimanan.