Kamis, 12 Maret 2015

PEMBARUAN HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA

PEMBARUAN HUKUM PERKAWINAN 
DI INDONESIA
Prof. Dr. H. Jaih Mubarok, S.E., M.H., M.Ag

Cetakan I, 2015
ISBN : 978-602-7973-17-6
16 x 24 cm, 192 Halaman
Isi : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan : Perfect Binding
Harga : Rp. 60.000  


Undang-undang Perkawinan di Indonesia terbentuk setelah kemerdekaan yakni tahun 1974, yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang sebelumnya berada dalam ruang lingkup Peradilan Agama  dengan berbagai nama, seperti Pengadilan Penghulu, Mahkamah Syariah, dan Pengadilan Surambi.


Dalam praktiknya, Undang-Undang ini menuai pro-kontra, misalnya tentang pencatatan pernikahan, nikah beda agama, pertunangan, pidana perkawinan, sehingga banyak tuntutan dari para ahli agar UU ini perbarui. Hal ini juga yang memengaruhi lahirnya Kompilasi Hukum Islam tahun 1991, pembuatan RUU mengenai Hukum Terapan Agama bidang Perkawinan, dan lahirnya Draft KHI Tahun 2004.


Usaha pembaruan tersebut dinilai terlampau mengikuti nilai-nilai barat yang dipandang universal, mengikuti adat yang bertentangan dengan niali-nilai Islam, serta mendewakan teknologi sehingga melahirkan kembali pro-kontra di kalangan ahli hukum Islam itu sendiri.


Buku PEMBARUAN HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA ini merupakan hasil penelitian penulis pada tahun 2004-2005, dilanjutkan tahun 2013-2014. Di dalamnya diuraikan secara historis-tematis gagasan, peraturan perundang-undangan, fatwa, keputusan, maupun pendapat perorangan tentang ihwal hukum perkawinan di Indonesia. Juga membahas problematika dan pro-kontra masalah UU Perkawinan, mulai dari proses pembentukan sampai penerapannya, nikah beda agama, nikah wanita hamil, nikah mut’ah,  poligami, masalah KDRT dan keluarga sakinah.


Buku ini akan sangat bermanfaat bagi praktisi Peradilan Agama di berbagai tingkatan, tokoh agama, juga para akademisi, khusunya yang konsen pada bidang peradilan dan hukum keluarga Islam, dan masyarakat umum yang ingin mengetahui berbagai hal tentang peraturan perkawinan.

Baca pula buku terbitan Simbiosa yang berkaitan dengan perkawinan lainnya: 

INDAHNYA JADI MUSLIMAH : SUKSES MEMBINA RUMAH TANGGA
Penulis : Moh. Shoelhi 

Selasa, 10 Maret 2015

RADIO THE UNTOLD STORIES


RADIO THE UNTOLD STORIES  
Achmad Setiyaji, Basith Patria, Ganang Warsito
dan Wan Abas (Editor)

Cetakan I, 2015
ISBN : 978-602-7973-16-9
16 x 24 cm, 256 Halaman
Isi : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan : Perfect Binding
Harga : Rp. 75.000  

RADIO siaran di Indonesia,  khususnya Jawa Barat  memiliki sejarah panjang. Sebelum menjadi media bisnis, radio juga merupakan media yang efektif untuk alat perjuangan sesuai dinamika  politik Indonesia, sejak masa penjajahan hingga saat ini. Dari lembaran historis terungkap di Bandung Selatan pernah tumbuh dan berkembang Radio Malabar yang konon sebagai media komunikasi pemerintah Hindia Belanda di Indonesia dengan pemerntah Belanda di Nederland.

Bandung juga dikenang dalam catatan sejarah negeri ini sebagai kota yang menghebohkan, karena menyebarluaskan kabar proklamasi kemerdekaan kepada dunia. Saat itu, Pegiat radio bernama Sakti Alamsyah menyiarkan berita Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan melalui siran Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung. Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI yang dibacakan itu, terpantau masyarakat di Jawa Barat dan di berbagai pelosok Nusantara, bahkan hingga penjuru dunia. Sampai  saat ini radio diakui sebagai penyampai informasi dan alat promosi yang efektif.

Selain berfungsi sebagai pemberi informasi kepada masyarakat melalui kegiatan jurnalistik, radio dianggap efektif sebagai alat promosi yang bias dimanfaatkan secara komersial melalui kegiatan advertising. Karena fungsinya sebagai alat promosi secara komersial inilah, tidak sedikit para pemilik usaha radio siaran bisa hidup sejahtera, bahkan bisa melebarkan sayap bisnisnya dengan membuat usaha lain yang sejenis maupun bisnis di luar media. 

Usaha untuk menghidupkan radio dari masa ke masa tidak terlepas dari kreativitas para insan radio yang menjadikan radio siaran dapat memiliki beragam format acara sehingga bisa dinikmati masyarakat pendengarnya. Bagaimana sepak terjang para pegiat radio di Jawa Barat zaman dulu, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kelangsungan hidup radio hingga saat ini? Bagaimana pula peranan organisasi PRSSNI di Jawa Barat sebagai wadah berhimpunnya para pegiat radio ketika itu? Buku ini merupakan rangkuman cerita sejarah dan pernak-pernik radio swasta di Jawa Barat, dilengkapi kisah para tokoh “senior radio” yang tekun dengan hobi radio hingga berhasil menjalankan bisnisnya. Secara historis keberadaan radio nonpemerintah (swasta) dan organisasi PRSSNI Jawa Barat, diungkap dalam buku ini.

Diharapkan pula buku yang digagas Pengurus Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Barat, bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan bahan untuk karya ilmiah. Bagi para praktisi radio, buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagaimana kiat-kiat para senior pengelola radio masa lalu berjuang menegakkan idealismenya saat itu dan menjadikan radio sebagai lahan bisnis. Singkat kata, kisah perkembangan radio di Jawa Barat masa lalu, dipaparkan secara kronologis dalam buku ini. 

Buku ini memuat : 


  1. Sejarah Radio dan PRSSNI; 
  2. Hobi Radio; 
  3. Heboh Dongeng & Radio Remaja; Era 
  4. Era Transisi Radio Siaran di Jawa Barat
  5. Radio Generasi Baru Mencermati Kedahsyatan Survival Radio
  6. Toko Radio Buka Suara dan
  7. Galeri Foto

Minggu, 01 Maret 2015

ENSIKLOPEDIA KOMUNIKASI (PAKET 3 BUKU)

ENSIKLOPEDIA KOMUNIKASI
Alex Sobur

Cetakan I, 2014
ISBN : 978-602-7973-12-1
19 x 24 cm; Buku 1 318 Hlm, Buku 2: 278 Hlm, Buku 3 : 328 Hlm
Isi : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan : Perfect Binding
Harga : Rp. 300.000 /Paket


KEHADIRAN sebuah kamus atau ensiklopedia (disebut juga ensiklopedi) memang sangat diperlukan oleh banyak pihak, terutama bagi mereka yang aktif, baik dalam kegiatan studi maupun dalam aktivitas berkarya. Penggunaannya pun beragam; ada yang bertujuan sekadar untuk mengingat kembali pengetahuan yang pernah dimilikinya, memantapkan apa yang telah diketahuinya, atau untuk mengetahui sesuatu yang tidak atau belum begitu banyak yang diketahuinya.

Secara umum, kamus adalah daftar kata-kata yang disusun secara alfabetis yang disertai dengan arti, lafal, definisi, etimologi, serta keterangan lain yang berhubungan dengan kata, tertentu. Kamus umumnya memuat bermacam-macam informasi ihwal kata dengan segala aspeknya yang disusun sebegitu rupa, mulai dari soal ejaan, jenis kata, kelas kata, dan arti kata, contoh penggunaan kata, bahkan termasuk sejarah penggunaan kata. Kamus berbeda dengan ensiklopedia meski ada juga persamannya.

Dalam arti umum, ensiklopedia adalah sejenis kamus, tersusun menurut abjad, tetapi disertai uraian lebih luas mengenai cakupannya, dan kerap dilengkapi dengan ilustrasi. Ensiklopedia juga bisa berarti "sebuah buku, sering terdiri atas beberapa jilid, yang memberikan informasi mengenai pelbagai hal, atau perlbagai aspek, atau hanya satu bidang tertentu, biasanya disusun berdasarkan abjad. Ensiklopedia dimaksudkan untuk memberikan ringkasan latar belakang suatu ilmu pengetahuan dan pembahasan konsep suatu bidang tertentu, yang berguna untuk memperoleh gambaran mengenai suatu subjek yang asing bagi pembaca serta memperoleh kata kunci untuk penelusuran yang lebih terperinci"

Cakupan ensiklopedia sangat luas. Maka dari itu, pada umumnya ensiklopedia diperbarui dalam kurun-kurun waktu tertentu, mengingat ilmu serta pengetahuan berkembang terus sesuai dengan perkembangan zaman serta masyarakat. Tambahan yang diperlukan untuk memperbarui isi  ensiklopedia ini dilakukan dengan membuat edisi revisi atau jilid tambahan yang sering disebut "suplemen".

Lantas, apakah buku Ensiklopedia Komunikasi ini masuk kategori "kamus" atau "ensiklopedia"? Agak sulit memang untuk memasukkannya ke salah satu kategori tersebut. Yang jelas, buku ini boleh dibilang "kamus yang bergaya keensiklopedia-ensiklopediaan" atau "ensiklopedia yang cenderung bercorak kekamus-kamusan". Apa pun itu namanya, yang jelas penulis buku ini sebagai penyusun berharap, pembaca bisa memaknainya serta memetik manfaat sebesar-besarnya dari buku ini.

Dalam bidang komunikasi -sampai naskah buku ini disusun - sekurang-kurangnya kita dapat menemukan empat ensiklopedia yang sudah diterbitkan, yakni :
  1. Encyclopedia of Communication and Information (Jorge Reina Schement [ed],2001),
  2. The International Encyclopedia of Communication (Wolfgang Donsbach [ed.], 2008),
  3. Encyclopedia of Political Communication (Lynda Lee Kaid & Christina Holtz-Bacha [ed.],2008),
  4. Encyclopedia of Communication Theory (Stephen W. Littlejohn & Karen A. Foss [ed.], 2009.
Menurut penulis buku, sejauh yang diketahuinya, belum ada satu pun ensiklopedia komunikasi yang ditulis oleh penulis Indonesia yang memuat "kearifan lokal" atau "warna lokal" yang sedikit banyak menyinggung ihwal keindonesiaan seperti sejarah pers Indonesia, dunia penyiaran Indonesia, dan jagat perfilman nasional, yang tidak bisa kita temukan atau sedikit saja disinggung-meski kita harus mengakui segala kelebihan dan manfaatnya- dalam pelbagai ensiklopedia komunikasi yang ditulis oleh para penulis asing tersebut.

Penulis berharap buku Ensiklopedia Komunikasi ini dapat menjadi salah satu acuan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dosen, praktisi komunikasi, atau siapa saja yang berminat secara khusus memahami dan mempergunakan secara saksama berbagai lema/entri, frasa, atau istilah-istilah yang termuat dalam buku ini.

Buku ENSIKLOPEDIA KOMUNIKASI ini dicetak dalam 1 paket berisi 3 jilid. Jilid 1 entri A sampai I, Jilid 2 entri J sampai O dan Jilid 3 entri P sampai Z. Dikemas dalam 1 paket.

Dalam sambutan buku, Bapak Yuliandre Darwis, Ph.D., Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia menyatakan bahwa dari segi substansi, buku ini menyajikan rangkaian istilah komunikasi yang tersusun menurut abjad, tetapi disertai uraian yang lebih luas untuk mengenal cakupannya dan kerap dilengkapi dengan istilah yang memberikan informasi yang komprehensif.