Penulis | : | Edi Susanto |
Cetakan I | : | Juli 2010 |
ISBN | : | 979-3782-62-1 |
Ukuran | : | 15 x 21 cm |
Halaman | : | XVI + 304 (320 halaman) |
Kertas | : | Isi HVS 70gr, Cover AC 210 gr |
Warna | : | Isi BW, Cover FC |
Ada 3 hal dalam hidup yang paling dicari banyak orang, yakni kesuksesan, kebahagiaan, dan kekayaan. Semua orang bersedia berjuang dan rela berkorban untuk mendapatkannya. Namun, hanya sebagian kecil saja yang mampu meraih ketiganya. Apakah mereka yang berhasil tersebut memiliki kemampuan lebih dibandingkan mereka yang gagal? Apakah mereka yang berhasil memiliki peluang atau kesempatan yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang gagal? Apakah mereka yang berhasil lebih beruntung dibandingkan mereka yang gagal? Jawabannya adalah TIDAK. Ya, Anda tidak salah baca. Lalu, apa yang menyebabkan orang berhasil, bahagia dan kaya raya jika bukan karena kemampuan, kesempatan dan keberuntungan?
Jawaban atas pertanyaan terakhir inilah yang mendorong saya menulis buku ke-2 saya (setelah Buku Becoming A Young Richman, terbitan Simbiosa). Yang menyebabkan orang sukses, bahagia, dan kaya adalah PIKIRAN mereka, lebih khususnya adalah POLA PIKIR atau MINDSET. Studi informal saya selama lebih kurang 5 tahun melalui penelusuran ribuan literatur, wawancara dengan orang dari beragam latar belakang, terungkap bahwa halangan terbesar untuk meraih kesuksesan, kebahagiaan, dan kekayaan adalah pikiran yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
Saya menemukan ada 5 pikiran yang membawa pemiliknya ke dalam jurang kegagalan, kesengsaraan, dan kemiskinan. Periksalah dengan teliti, siapa tahu Anda masih memiliki stok pikiran berikut:
1. Pikiran yang membatasi;
2. Pikiran yang memberikan alasan;
3. Pikiran yang memberikan penilaian;
4. Pikiran yang tertutup; dan
5. Pikiran yang statis.
Jika di dalam diri Anda masih terdapat pikiran-pikiran tersebut, buanglah secepat mungkin tanpa perlu berpikir lagi, dan ganti dengan 5 pikiran pembangun kesuksesan, yaitu:
1. Pikiran yang membebaskan;
2. Pikiran yang memberi solusi;
3. Pikiran yang memahami;
4. Pikiran yang terbuka; dan
5. Pikiran yang dinamis.
Mari kita selami lebih dalam lagi lima pikiran pembunuh kesuksesan dan lima pikiran pembangun kesuksesan tersebut!
1. Pikiran yang Membatasi vs Pikiran yang Membebaskan
Orang yang berpikiran membatasi bisa dikenali dari perkataannya: “Saya cuma lulusan SD”, “Itu bukan bidang Saya”, “Saya tidak memiliki modal untuk memulainya”, dan perkataan-perkataan lain yang membatasi dan mengerdilkan diri. Orang yang dalam pengaruh pikiran yang membatasi tidak berani mengambil tindakan besar atau tampil beda, dan tidak percaya diri. Pikiran yang membatasi bisa dibunuh dengan menggunakan pikiran yang membebaskan, seperti: “Meskipun cuma lulusan SD, saya bisa sukses jika terus belajar dan mengambil tindakan”, “Bidang pekerjaan apa pun bisa saya kuasai asalkan saya bersedia mempelajarinya dengan tekun”. Anda perlu melindungi diri dari serangan pikiran yang membatasi--tidak mungkin dan tidak bisa--dengan membangun benteng pertahanan dengan selalu berpikiran membebaskan--semua mungkin dan semua bisa jika saya terus belajar dan berusaha keras untuk mencapainya.
2. Pikiran yang Menyalahkan vs Pikiran yang Memberi Solusi
Pernahkan Anda mendengar orang yang mengatakan, “gara-gara orang tua tidak sanggup untuk menguliahkan saya, masa depan saya jadi suram”. Berhati-hatilah dengan dia karena dia telah dikuasai pikiran menyalahkan yang akan menyeretnya ke jurang kegagalan kalau tidak segera menyadarinya. Pikiran menyalahkan bisa dibunuh dengan menghadirkan pikiran yang memberi solusi. Jika orang tua tidak mampu untuk menguliahkan, solusinya apa? Mendapatkan beasiswa, kuliah sambil kerja dan masih banyak solusi lainnya yang bisa kita temukan untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Pikiran yang Rajin Menilai vs Pikiran yang Memahami
Jika Anda pernah bertemu dengan orang yang sering mengatakan, “Benar aja, bapaknya kan pejabat, jadi dia mudah diterima kerja, sedangkan aku kan cuma anak orang biasa” atau “terang aja kuliahnya kan di luar negeri, jadi gajinya lebih tinggi dari aku yang cuma kuliah di universitas swasta dalam negeri”. Dia adalah orang yang telah dirasuki oleh pikiran yang menilai. Bentengi diri Anda dari pikiran itu dengan menumbuhkan pikiran yang memahami. Meskipun anak pejabat, dia orang yang mandiri dan berprestasi, tidak mengandalkan fasilitas dan pengaruh orang tuanya sehingga dia mudah diterima kerja. Di samping kuliah di luar negeri dengan prestasi akademik yang bagus, di perusahaan dia juga memiliki kinerja yang baik dan produktivitas yang tinggi sehingga gajinya pun tinggi.
4. Pikiran yang Tertutup vs Pikiran yang Terbuka
Pikiran tertutup akan membuat orang merasa dirinya yang paling benar dan sulit untuk menerima sudut pandang orang lain yang berbeda. Akibatnya, dia sulit untuk berubah dan meraih sukses. Sebaliknya, pikiran yang terbuka mampu menerima ide dan pandangan orang lain dengan tetap memiliki filter untuk menyaring mana yang akan diambil dan mana yang sekadar lewat.
5. Pikiran Statis vs Pikiran Dinamis
Pikiran yang stagnan, tidak berkembang, akan sangat menghambat tercapainya kesuksesan, kebahagiaan, dan kekayaan. Sebagai contoh: orang yang berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menjadi kaya adalah dengan bekerja keras, akan tertinggal kekayaannya dengan orang yang bekerja dengan cerdas dan keras. Kita perlu memiliki pikiran dinamis, terus berkembang untuk menemukan formula-formula baru dalam meraih kesuksesan, kebahagiaan, dan kekayaan dengan lebih mudah, serta cepat.
Seratus Pikiran Jutawan yang dikupas dalam buku ini memiliki karakteristik lima pikiran pembangun kesuksesan tersebut. Bacalah dengan pikiran yang membebaskan, memberikan solusi, memahami, terbuka dan dinamis, maka Anda akan mendatangkan para malaikat pembangun kesuksesan untuk tinggal dan menetap dalam diri Anda. Anda bisa membaca secara acak, mulai dari pikiran yang Anda sukai atau urut dari pikiran #1-#100. Up to you.
Materi yang dikandung dalam buku ini, tersusun dari 100 Pikiran yang terdiri dari 44 Pikiran Jutawan yang sudah pernah saya kemas dalam format audio CD dan saya tambahkan 56 Pikiran Jutawan baru. Seratus pikiran tersebut saya kelompokan dalam 2 bagian. Bagian pertama: Pikiran yang Mencerahkan Hidup, terdiri dari 54 Pikiran; dan bagian kedua: Pikiran yang Memperkaya Hidup, terdiri dari 46 Pikiran. Dengan membaca dan merenungkan pikiran yang ada pada bagian pertama buku ini, Anda akan menemukan cara pandang baru dalam menjalani hidup dan menemukan solusi alternatif bagi problematik hidup Anda. Akhirnya, inspirasi pun membanjiri pikiran Anda setelah Anda selesai membacanya. Dengan membaca dan mempraktikkan pikiran yang ada pada bagian kedua buku ini, Anda akan menemukan mindset para jutawan dan formula-formula yang mereka gunakan untuk menciptakan kekayaan yang melimpah. Muaranya, Anda akan mampu menjadi jutawan seperti mereka.
Diakhir setiap pikiran, saya tutup dengan mengajukan pertanyaan yang bisa dijadikan cermin atau bahan renungan harian Anda untuk memperbarui kehidupan Anda, baik secara keseluruhan maupun kondisi finansial Anda. Atau saya tutup setiap pikiran dengan memberikan tindakan-tindakan yang harus Anda ambil untuk mewujudkan kekayaan pikiran menjadi kekayaan hidup dan kekayaan finansial. Izinkanlah 100 Pikiran Jutawan dalam buku ini selalu menemani hari-hari Anda untuk terus mencerahkan dan memperkaya hidup Anda. Selamat membaca! Semoga tercerahkan, dan hidup semakin berlimpah.
Buku Motivasi karya Edi Susanto lainnya:
Buku Motivasi terbitan Simbiosa lainnya: