dan Wan Abas (Editor)
Cetakan I, 2015
ISBN : 978-602-7973-16-9
16 x 24 cm, 256 Halaman
Isi : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan : Perfect Binding
Harga : Rp. 75.000
Cetakan I, 2015
ISBN : 978-602-7973-16-9
16 x 24 cm, 256 Halaman
Isi : HVS 70 gram, B/W ; Sampul : AC 210 gram
Penjilidan : Perfect Binding
Harga : Rp. 75.000
RADIO siaran di Indonesia, khususnya Jawa Barat memiliki sejarah panjang. Sebelum menjadi media bisnis, radio juga merupakan media yang efektif untuk alat perjuangan sesuai dinamika politik Indonesia, sejak masa penjajahan hingga saat ini. Dari lembaran historis terungkap di Bandung Selatan pernah tumbuh dan berkembang Radio Malabar yang konon sebagai media komunikasi pemerintah Hindia Belanda di Indonesia dengan pemerntah Belanda di Nederland.
Bandung juga dikenang dalam
catatan sejarah negeri ini sebagai kota yang menghebohkan, karena
menyebarluaskan kabar proklamasi kemerdekaan kepada dunia. Saat itu, Pegiat
radio bernama Sakti Alamsyah menyiarkan berita Kemerdekaan Indonesia dari
penjajahan melalui siran Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung. Teks Naskah
Proklamasi Kemerdekaan RI yang dibacakan itu, terpantau masyarakat di Jawa
Barat dan di berbagai pelosok Nusantara, bahkan hingga penjuru dunia.
Sampai saat ini radio diakui sebagai
penyampai informasi dan alat promosi yang efektif.
Selain berfungsi sebagai pemberi
informasi kepada masyarakat melalui kegiatan jurnalistik, radio dianggap
efektif sebagai alat promosi yang bias dimanfaatkan secara komersial melalui
kegiatan advertising. Karena fungsinya sebagai alat promosi secara komersial
inilah, tidak sedikit para pemilik usaha radio siaran bisa hidup sejahtera,
bahkan bisa melebarkan sayap bisnisnya dengan membuat usaha lain yang sejenis
maupun bisnis di luar media.
Usaha untuk menghidupkan radio
dari masa ke masa tidak terlepas dari kreativitas para insan radio yang
menjadikan radio siaran dapat memiliki beragam format acara sehingga bisa
dinikmati masyarakat pendengarnya. Bagaimana sepak terjang para pegiat radio di
Jawa Barat zaman dulu, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi kelangsungan hidup
radio hingga saat ini? Bagaimana pula peranan organisasi PRSSNI di Jawa Barat
sebagai wadah berhimpunnya para pegiat radio ketika itu? Buku ini merupakan
rangkuman cerita sejarah dan pernak-pernik radio swasta di Jawa Barat,
dilengkapi kisah para tokoh “senior radio” yang tekun dengan hobi radio hingga
berhasil menjalankan bisnisnya. Secara historis keberadaan radio nonpemerintah
(swasta) dan organisasi PRSSNI Jawa Barat, diungkap dalam buku ini.
Diharapkan pula buku yang digagas
Pengurus Daerah Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa
Barat, bisa menjadi referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan bahan untuk karya
ilmiah. Bagi para praktisi radio, buku ini diharapkan bisa menjadi inspirasi
bagaimana kiat-kiat para senior pengelola radio masa lalu berjuang menegakkan
idealismenya saat itu dan menjadikan radio sebagai lahan bisnis. Singkat kata,
kisah perkembangan radio di Jawa Barat masa lalu, dipaparkan secara kronologis
dalam buku ini.
Buku ini memuat :
- Sejarah Radio dan PRSSNI;
- Hobi Radio;
- Heboh Dongeng & Radio Remaja; Era
- Era Transisi Radio Siaran di Jawa Barat
- Radio Generasi Baru Mencermati Kedahsyatan Survival Radio
- Toko Radio Buka Suara dan
- Galeri Foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar