Kamis, 27 Januari 2011

INDAHNYA JADI MUSLIMAH 2 : SUKSES MEMBINA RUMAH TANGGA

Penulis
:
Mohammad Shoelhi
Cetakan I
:
April  2008
ISBN
:
979-3782-39-0
Ukuran
:
15 x 21 cm
Halaman
:
XII + 194 (206 halaman)
Kertas
:
Isi HVS 70gr, Cover AC 210 gr
Warna
:
Isi BW, Cover FC

Menikah dan membina rumah tangga merupakan masa yang indah dalam kehidupan seorang muslimah. Masa ini merupakan masa yang penuh dinamika dalam hidupnya. Bila sebelum menikah, ia bebas melangkah, setelah berumah tangga, langkahnya menjadi terbatas. Begitu memasuki rumah tangga, seorang muslimah harus mulai mengubah gaya hidupnya, baik secara sukarela maupun terpaksa, dan menyesuaikan diri dengan kehidupan baru bersama sang suami, membina rumah tangga sakinah ma waddah wa rahmah.
Fungsi rumah tangga yang terpenting adalah fungsi social  dengan cirri kesetiaan, kejujuran dan ketaatan. Ciri-ciri tersebut harus menonjol dalam kehidupan rumah tangga yang mengidamkan ketenangan, kebahagiaan, dan kelanggengan. Fungsi penting lainnya dalam rumah tangga adalah fungsi regenerasi, yaitu melahirkan dan membentuk generasi penerus yang lebih baik. Fungsi-fungsi ini jelas mustahil dapat dijalankan tanpa niat bulat dan kemauan kuat untuk membangun rumah tangga, sesuai tuntunan agama.

Dalam kenyataan sehari-hari, dapat kita lihat betapa banyak rumah tangga yang gagal karena menghindari atau melanggar tuntunan Islam. Betapa banyak rumah tangga yang gersang akibat tak peduli atau melalaikan tuntunan Islam karena lebih mementingkan peningkatan penghasilan keluarga, mengumpulkan harta benda, dan bersenang-senang. Mereka terpesona oleh gemerlapnya kenikmatan duniawi, dan tak terusik untuk mencari kenikmatan rohani.

Rumah tangga seperti ini tidak menyadari bahwa mereka sedang dihadapkan pada kekuatan-kekuatan merusak yang sengaja ditampilkan oleh pihak-pihak yang membenci tatanan Islam, dan berpotensi mengundang dua bahaya. Pertama, menghancurkan keluarga Islam yang timbul dari perkawinan yang benar yang ditegakkan oleh sepasang suami istri yang sadar untuk menjalankan syariat Islam. Kedua, menceburkan atau menyeret  perempuan muslimah ke dalam krisis keimanan, kejiwaan, dan social. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya kasus perselingkuhan dan perceraian yang menimpa rumah tangga muslim masa kini. Rumah tangga tidak dianggap sebagai tempat untuk menegakkan kehormatan, tetapi sebagai tempat pemuas nafsu syahwat, beradu argumentasi , kekayaan dan martabat.

Banyak rumah tangga muslim yang tidak mengerti bahwa rumah tangga Islami mendatangkan banyak kenikmatan, meringankan beban kehidupan, serta mendatangkan ketentraman . Betapa tidak! Dalam rumah tangga Islami, suami istri tunduk pada hukum Allah, saling mengingatkan akan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kerja sama suami istri dibina sedemikian rupa melalui program keluarga yang dapat menambah rasa kasih saying dan cita rasa makna kehidupan dalam jiwa setiap anggota keluarga. Rumah tangga dijadikan sebagai lingkungan yang sehat yang mampu menjamin berkembangnya akhlak mulia dan semangat bertakwa.

Bila ada kekurangan atau pengabaian pemenuhan kebutuhan hidup dalam rumah tangganya, suami harus menerima sebagai suatu kesalahan yang harus dipertanggungjawabkan. Begitu pula bila ada hal-hal yang terbengkalai dalam membina rumah tangganya, istri harus menerima itu sebagai kesalahannya yang harus dipertanggungjawabkan. Pembinaan rumah didasarkan pada prinsip memercayai bahwa kehidupan rumah tangga ditempuh atas dasar niat baik. Bila ada kesalahan suami atau istri yang tidak fatal dalam pandangan agama, mereka saling memaafkan, demi keutuhan rumah tangga.

Dalam rumah tangga Islami, perbedaan apapun yang pasti dimiliki suami istri tak pernah dijadikan alasan ketidakcocokan atau perselisihan melainkan sebagai sarana untuk mempertajam kearifan dan kebijaksanaan. Kesadaran seperti ini tidak dimilii oleh orang yang berani ingkar kepada Tuhanny, tetapi oleh istri salehah yang menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, dan Allah tak pernah menciptakan segala sesuatu yang sia-sia.

Kamis, 20 Januari 2011

INDAHNYA JADI MUSLIMAH 1 : MANDIRI DAN PRODUKTIF DI MASA REMAJA


Penulis
:
Mohammad Shoelhi
Cetakan I
:
Januari  2008
ISBN
:
979-3782-37-4
Ukuran
:
15 x 21 cm
Halaman
:
XII + 192 (204 halaman)
Kertas
:
Isi HVS 70gr, Cover AC 210 gr
Warna
:
Isi BW, Cover FC

Masa remaja adalah masa yang paling indah. Itulah sebabnya, remaja yang menyadarinya harus memanfaatkan masa itu untuk mengukir segala pengalaman hidup yang indah dengan berbagai prestasi dan karya yang membanggakan, supaya tidak menyesal di hari tua. Imam Maliki yang begitu ketat memanfaatkan masa remajanya untuk berkarya pun, masih ingin mengulang keindahan masa remajanya, maka bisa dibayangkan apa yang dirasakan oleh mereka yang bermalas-malasan atau sama sekali tidak berbuat apa-apa di masa remajanya.

Corak keindahan masa remaja bermacam-macam, bergantung pada minat masing-masing. Ada yang senang bermain bersama teman-teman sebaya. Ada yang senang  belajar, baik sendirian maupun berkelompok. Ada yang senang berorganisasi, dll. Yang jelas, masa remaja penuh keindahan dengan melimpahnya semangat dan energi serta hidup tanpa beban.

Namun, segala sesuatu ada ambang batasnya. Ketika keasyikan sampai pada puncaknya, para remaja pun menemukan kejenuhan. Ketika berada pada titik kejenuhan, remaja yang kritis digelayuti pertanyaan. Sebenarnya hidup ini untuk apa? Untuk bermain atau belajar? Mengapa harus bermain dan belajar? Pertanyaan itu seperti kadang-kadang timbul menggoda hati kebanyakan remaja pelajar.

Dalam hidup ini setiap orang memang selayaknya menyandang misi dan punya visi agar hidup ini menjadi berarah-tujuan. Secara ringkas, visi adalah gambaran capaian di masa depan. Misi adalah batasan tugas yang selaras dengan visi. Misalnya teman kita membayangkan ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses lima tahun mendatang. Ia pun mulai menabung, mengolah tabungannya  menjalin hubungan dengan banyak orang, serta memulai suatu kegiatan usaha. Ia tahu visi dan misi hidupnya. Ia pun berusaha meraih visi dan misi hidupnya. Selain itu, remaja juga memerlukan target. Target adalah tahapan-tahapan sasaran yang ingin dicapai sehingga misi dapat terlaksana dengan baik dan visi dapat tercapai. Bila misi bisa dilaksanakan dengan baik dan visi tercapai, hidup remaja menjadi indah.

Remaja yang beriman dan berkeinginan menjadi orang saleh tentu tahu tujuan Allah SWT menciptakan hidup bagi manusia. Manusia diciptakan untuk menjadi saksi eksistensi-Nya, menauhidkan-Nya, dan yang paling utama adalah untuk menghamba kepada-Nya.

Dalam bahasa remaja, mencoba menjalankan misi hidup dimulai sejak berpredikat sebagai pelajar dengan rajin dan giat belajar seraya bersungguh-sungguh menjalankan aktivitas sesuai syariat agama. Target kecilnya memiliki kepribadian yang berahlak mulia, menguasai banyak ilmu dan berbagai keterampilan. Target besarnya tumbuhnya kemampuan diri untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslimah yang bertanggungjawab dan rela mengorbankan selera pribadi demi kelangsungan dakwah, amar ma’ruf nahi munkar.
Buku ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
1.      Berawal dari Masa Akil Balig, berisi 15 materi menarik
2.      Membentuk Identitas Kepribadian Islam, berisi 14 materi menarik
3.      Mengambil Peran dalam Masyarakat, berisi 13 materi menarik
4.      Menempuh Jalan Hidup, berisi 9 materi menarik
5.      Berbakti Kepada Kedua Orang Tua, berisi 9 materi menarik

Buku ini tidak sebatas ditujukan untuk remaja muslimah, tetapi juga bagi remaja muslim dan orang tua karena buku ini ingin menyadarkan siapa pun tentang apa dan bagaimana seharusnya hidup yang berarah-tujuan dan bermakna.

Selasa, 11 Januari 2011

KOMUNIKASI INTERNASIONAL PERSPEKTIF JURNALISTIK

Penulis :
Drs. Mohammad Shoelhi, M.B.A., MM.


Masalah yang melingkupi hubungan antar bangsa begitu luas, rumit dan kompleks. Adanya konflik kepentingan antara satu negara dengan negara lain telah membuat peran komunikasi internasional semakin penting untuk mempertemukan, atau menjembatani konflik kepentingan tersebut hingga mengukuhkan suatu ikatan kerja sama internasional yang saling menguntungkan. Bisa dibayangkan, tanpa komunikasi internasional, suatu negara akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya dengan negara lain, dan bukan mustahil bisa terkucil dari pergaulan internasional.

Pentingnya komunikasi internasional bagi para diplomat dan konsuler atau masyarakat pada umumnya sudah diakui secara luas. Dengan mempelajari komunikasi internasional, seseorang dapat memahami bagaimana menciptakan dan memelihara hubungan internasional yang dinamis. Bagi seorang diplomat, pengetahuan itu bisa digunakan sebagai bahan mentah untuk menentukan strategi perundingan. Bagi seorang politisi internasional, hal itu bisa dimanfaatkan untuk memberikan prediksi-prediksi tentang kecenderungan arah politik internasional pada masa mendatang. Bagi seorang pengamat komunikasi internasional, hal itu bisa dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan dan dampak yang mungkin ditimbulkan oleh komunikasi internasional.

Komunikasi internasional lazimnya dipelajari dari berbagai perspektif: jurnalistik, diplomatik, propagandistik, kulturalistik, dan bisnis. Buku ini mengupas tuntas komunikasi internasional  dari perspektif jurnalistik mulai dari konsep dasar komunikasi internasional, cakupan komunikasi internasional, bentu-bentuk komunikasi internasional, system berita dan peran agen berita internasional, dimensi berita internasional, sampai pada masalah-masalah mutakhir komunikasi internasional.

Dalam perspektif jurnalistik, Komunikasi Internasional adalah studi tentang berbagai macam interaksi yang lebih bersifat mass mediated communication (MMC) yang dilakukan antara dua atau beberapa negara yang berbeda latar belakang budaya, bahasa, ideologi, politik, tingkat perkembangan ekonomi, dan sebagainya.

Komunikasi internasional dalam arti bersifat mass mediated communication (MMC), berbeda dengan bidang-bidang komunikasi lainnya. Komunikasi Internasional berbasis MMC memfokuskan perhatiannya lebih  kuat pada isu-isu sosial dan politik, ekonomi, dan kebudayaan serta pemanfaatan jaringan media massa internasional. Dalam konteks ini, ada tiga kriteria yang membedakan komunikasi internasional dengan bentuk komunikasi lainnya, sebagai berikut:

  1. Jenis pesannya bersifat internasional
  2. Komunikator dan komunikannya berbeda kebangsaan
  3. Saluran media yang digunakan bersifat internasional
Kegiatan komunikasi internasional dalam perspektif jurnalistik lazimnya dilakukan melalui saluran media cetak dan media elektronik berupa pertukaran informasi tentang peristiwa internasional untuk memengaruhi opini publik internasional, menemukan peluang bisnis, atau mendorong upaya kerja sama. Di sini para jurnalis termasuk pengamat dan penulis berperan besar dalam komunikasi internasional karena mereka mampu memengaruhi persepsi dan opini publik internasional baik dari kalangan kelompok pemerintah maupun kelompok masyarakat.

Dalam perspektif jurnalistik, komunikasi internasional dilakukan melalui media massa cetak (surat kabar, majalah, tabloid, dan berbagai publikasi cetak lainnya), dan juga melalui media massa elektronik (radion, televise, film, video, dan internet). Kegiatan komunikasi internasional lazimnya berlangsung secara wajar, objektif, dan alami. Kegiatan ini bersifat netral dan menghindari sikap sengaja memojokkan pihak lain. Walaupun demikian, ada kemungkinan perspektif jurnalistik digunakan secara subjektif untuk kepentingan propaganda dengan tujuan akhir mengubah kebijakan dan kepentingan satu negara atau memperlemah posisi negara lawan atau negara lain yang dipandang tidak/kurang bersahabat.
Buku ini sangat penting bagi para mahasiswa fakultas ilmu komunikasi, fakultas ilmu social dan ilmu politik, praktisi komunikasi internasional, politisi, dan siapa saja yang berminat terhadap masalah komunikasi internasional.

Buku karya Moh. Shoelhi yang berkaitan dengan Komunikasi Internasional:

1. DIPLOMASI, Praktik Komunikasi Internasional

2. PROPAGANDA DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL

Informasi/Pemesanan hubungi : 
Pemasaran Simbiosa Rekatama Media : 022 5208370, 0877 1755 0039